Ilustrasi(Antara)
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) buka suara terkait dugaan upaya pengangkutan material tanpa izin di Bandar Udara Khusus Weda Bay yang berada di dalam kawasan IWIP, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. IWIP menyampaikan bahwa informasi yang beredar di publik tidak akurat.
"Material yang dimaksud bukan merupakan nikel, bukan barang ilegal, dan bukan bagian dari aktivitas yang tidak sah," tulis keterangan resmi PT IWIP yang diterima, Sabtu (6/12).
Dalam penjelasannya, material tersebut merupakan sampel mineral berupa alumina dari industri aluminium milik salah satu tenant dalam Kawasan IWIP untuk keperluan internal. Hal itu diklaim telah memiliki izin administratif, dan dijadwalkan dikirim ke Jakarta untuk pengujian laboratorium.
"Pada saat pemeriksaan, dokumen pendukung untuk pengangkutan belum sepenuhnya lengkap, sehingga proses pengiriman dihentikan sementara," jelasnya.
Sesuai prosedur keamanan dan operasional Bandar Udara Khusus Weda Bay, lanjutnya, setiap material yang membutuhkan penanganan khusus dan tidak dilengkapi dokumen valid wajib diamankan sementara untuk proses verifikasi. Dalam hal ini, penahanan material dilakukan oleh petugas Aviation Security (AvSec) setelah terdeteksi melalui pemeriksaan X-Ray sebelum proses boarding dan bukan oleh institusi eksternal.
"Tidak terdapat penyitaan, pemeriksaan hukum, penahanan individu, maupun investigasi oleh pihak di luar otoritas bandara. Saat ini sampel tersebut berada dalam pengawasan AvSec dan akan diproses lebih lanjut setelah kelengkapan dokumen selesai diverifikasi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Terpadu yang bertugas di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Weda Bay, Maluku Utara, menggagalkan upaya penyelundupan bahan mineral pada Jumat, 5 Desember 2025.
Seorang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Tiongkok berinisial MY, diamankan setelah kedapatan membawa 5 pack serbuk nikel campuran dan 4 pack serbuk nikel murni melalui penerbangan Super Air Jet (PK-SJE) rute Weda Bay (WDB) – Manado (MDC).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Anang Supriatna menyampaikan, saat ini pelaku sudah diproses lebih lanjut oleh aparat terkait. Barang bukti bahan mineral yang diselundupkan juga akan diteliti lebih lanjut oleh instansi terkait.
"Aktivitas pelaku telah terdeteksi oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Halilintar yang bertugas mengawasi penyelundupan pertambangan," kata Anang dalam keterangan resmi, Sabtu (6/12).
Sebagai informasi, Bandara Khusus PT IWIP telah beroperasi sejak tahun 2019 setelah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan. Namun, kata Anang, evaluasi pemerintah menunjukkan bandara tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar minimal perangkat negara yang wajib hadir dalam sebuah fasilitas penerbangan yang melayani lalu lintas orang dan barang.
Sebagai tindak lanjut, sejak 29 November 2025 di Bandara Khusus PT IWIP, pemerintah telah menempatkan Satgas Terpadu yang terdiri dari Satgas PAM TNI, Bea Cukai, Imigrasi, Polri, BMKG, AirNav Indonesia, AvSec, karantina ikan, hewan dan tumbuhan serta karantina kesehatan.
"Kehadiran Satgas Terpadu adalah upaya strategis dalam memperkuat pengamanan, pengawasan dan penegakan hukum di bandara khusus yang memiliki aktivitas mobilitas tinggi, termasuk akses oleh tenaga kerja asing dan distribusi logistik industri," paparnya.
Menurutnya, keberhasilan atas pencegahan penyelundupan memperjelas pentingnya perangkat negara dalam pengelolaan bandara khusus.
"Hal ini membuktikan efektivitas koordinasi lintas instansi dalam menjaga kedaulatan negara atas sumber daya alam dan fungsi pengawawsan terhadap kegiatan ilegal lainnya. Melalui Satgas Terpadu, pemerintah terus meningkatkan pengawasan ketat guna memastikan setiap aktivitas penerbangan di Bandara Khusus PT IWIP berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tegasnya. (E-3)

3 hours ago
3























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388925/original/022326500_1761169690-chelsea-vs-ajax-ucl-3.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/798992/original/044301700_1421898439-Windows_10__via_Fortune_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381302/original/077708900_1760500278-iphone_lazadaa.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377050/original/026970200_1760074385-IMG_8595-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5382292/original/017049900_1760571968-iPhone_17_Pro_Max_01.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328603/original/087840900_1756261928-szabo-viktor-UfseYCHvIH0-unsplash.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377883/original/060068900_1760165800-ClipDown.com_538697234_18482627983072710_432624515930713201_n.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381829/original/005725100_1760518725-zulfugar-karimov-B9klYJqQ4DU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5137245/original/076805300_1739938380-WhatsApp_Image_2025-02-19_at_09.39.29.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5235768/original/023810300_1748431716-Sentimenal_Value.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377228/original/014395200_1760081220-54839835692_631bd33651_o.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383595/original/055382300_1760684569-WhatsApp_Image_2025-10-17_at_13.48.26.jpeg)
English (US) ·