Hari Disabilitas Internasional 2025: Ancaman Penyakit Tidak Menular yang Menghantui Penyandang Disabilitas

3 days ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Di Hari Disabilitas Internasional 2025, masyarakat perlu mengetahui apa saja tantangan yang dihadapi para penyandang disabilitas. Salah satunya ancaman penyakit yang menghantui mereka.

Melansir situs WHO pada Rabu, 3 Desember 2025, penyandang disabilitas memiliki risiko yang tinggi terhadap penyakit tidak menular. Kondisi tersebut dinilai sama seperti orang-orang yang merokok, memiliki pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol, dan tidak banyak gerak.

Faktor utama dari risiko-risiko tersebut menurut WHO adalah kesenjangan dalam pelayanan kesehatan. Dengan begitu, penyandang disabilitas kerap menderita penyakit seperti depresi, asma, diabetes, stroke, obesitas, atau bahkan masalah dalam mulut. Disabilitas juga umumnya diiringi dengan kondisi demensia, kebutaan, atau cedera tulang belakang.

WHO mencatat sekitar 16 persen populasi di dunia menyandang kondisi disabilitas yang signifikan hingga saat ini. Sementara itu, beberapa di antaranya meninggal pada 20 tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi disabilitas.

Hambatan dalam sistem kesehatan menjadi fokus utama WHO sampai hari ini. Termasuk ke dalamnya yaitu masalah mobilitas, fasilitas yang tidak terjangkau dan tidak mudah diakses oleh penyandang disabilitas. Dengan begitu, penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh hidup yang sehat dan sejahtera.

Faktor-Faktor Lain di Balik Kesenjangan Kesehatan Penyandang Disabilitas

Faktor Struktural

WHO menyoroti adanya diskriminasi yang sering dialami penyandang disabilitas. Tindakan seperti ableisme, stigma, dan bentuk diskriminasi lain dalam kehidupan kerap memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka.

Hukum dan kebijakan juga terkadang membatasi hak mereka di sektor kesehatan. Sehingga kemungkinan adanya praktik berbahaya seperti penanganan secara paksa dikhawatirkan meningkat.

Faktor Sosial

Adanya peningkatan kasus kemiskinan, eksklusi pendidikan dan pekerjaan, serta kondisi hidup yang kurang layak juga mampu menambah risiko penyakit pada penyandang disabilitas. Kesenjangan sosial menyebabkan penyandang disabilitas seringkali hanya bergantung pada anggota keluarga dalam kebutuhan pelayanan kesehatan.

Faktor Hambatan

Hambatan dalam sistem kesehatan biasanya juga dialami para penyandang disabilitas. Misalnya seperti wawasan yang kurang, penerimaan sikap negatif, dan praktik diskriminatif oleh tenaga kesehatan. Kurangnya informasi dan data terkait disabilitas juga memicu adanya hambatan sistem kesehatan.

Perlu Kerjasama Internasional

WHO menekankan bahwa setiap negara berkewajiban untuk mengatasi ketimpangan kesehatan yang dihadapi penyandang disabilitas berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional. Terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan dalam upaya kesetaraan kesehatan bagi penyandang disabilitas.

Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas mewajibkan tiap negara untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki akses pelayanan kesehatan. Dalam hal ini tidak hanya mobilisasi, tapi juga keterjangkauan biaya, cakupan, mutu, dan standar yang sama dengan orang-orang lain.

Resolusi WHO saat ini berfokus pada standar kesehatan yang tinggi dan dapat dicapai bagi penyandang disabilitas. Hal ini dengan menyerukan tiap negara anggota untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas menerima pelayanan kesehatan yang efektif secara universal.

Selain itu, perlindungan yang sama selama keadaan darurat juga dibutuhkan para penyandang disabilitas. Sehingga akses yang sama terhadap intervensi kesehatan masyarakat lintas sektoral harus diwujudkan.

Read Entire Article