China peringatkan pihak asing tak campuri krisis politik Venezuela

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China berharap tidak ada pihak eksternal yang mencampuri urusan dalam negeri Venezuela karena hal tersebut melanggar prinsip Piagam PBB.

"China menentang segala tindakan yang melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB atau melanggar kedaulatan dan keamanan negara, dan menentang campur tangan eksternal dalam urusan dalam negeri Venezuela dengan dalih apa pun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu.

"China menyerukan semua pihak untuk menjaga Amerika Latin dan Karibia sebagai zona damai dan mencegah eskalasi lebih lanjut," tambah Lin Jian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diberitakan mengultimatum Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya, dengan iming-iming jaminan keamanan jika keluar dari Venezuela. Ultimatum tersebut disampaikan Trump kepada Maduro melalui panggilan telepon pada pekan lalu.

Presiden Trump pada Minggu (30/11) mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara via telepon dengan Presiden Maduro, tetapi ia menolak merinci apa saja yang dibicarakan.

Hal itu muncul di tengah peningkatan ketegangan antara Washington dengan Caracas, ketika Trump baru-baru ini mengancam di media sosial untuk "menutup sepenuhnya" wilayah udara Venezuela, yang mendorong Caracas untuk menuntut "penghormatan tanpa syarat" atas wilayah udaranya.

AS telah memperluas operasi militer di seluruh Amerika Latin dalam beberapa bulan terakhir, mengerahkan marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, drone, termasuk kapal induk USS Gerald Ford, dengan alasan memerangi perdagangan narkoba.

Venezuela mengecam pernyataan tersebut dan menuntut hak atas ruang udaranya "dihormati tanpa syarat apapun".

Departemen Luar Negeri AS menetapkan organisasi kartel yang berbasis di Venezuela, Cartel de los Soles, sebagai organisasi teroris asing (FTO), efektif 24 November 2025. Menurut Deplu AS, kartel tersebut dipimpin oleh "Nicolas Maduro dan pejabat tinggi lainnya dari rezim Maduro yang tidak sah".

Presiden AS Donald Trump menyatakan pendapat bahwa hari-hari Maduro sebagai presiden sudah tinggal menghitung waktu, tapi menegaskan bahwa Washington tidak memiliki rencana untuk berperang dengan Caracas.

Sejak September lalu, militer AS dilaporkan telah melancarkan 21 serangan terhadap kapal yang diklaimnya membawa muatan narkoba, menewaskan 83 orang.

Baca juga: Kolombia pulihkan penerbangan ke Venezuela, tantang seruan AS

Baca juga: Presiden Kuba kecam rencana AS untuk gulingkan pemerintah Venezuela

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.